Why you should learn English

Bahkan ketika kamu bekerja di bidang yang tidak berkecimpung dengan Bahasa Inggris ataupun kamu memutuskan untuk tinggal di Indonesia seumur hidupmu, kamu sebaiknya mempelajari Bahasa Inggris, minimal sampai pada level di mana kamu bisa mendengarkan apa saja perkataan yang diucapkan oleh orang yang berbicara dengan Bahasa Inggris.

But why ?

Mungkin kamu sudah sering mendengar alasan-alasan boring seperti:

  • Bahasa Inggris itu sudah menjadi lingua franca di seluruh dunia
  • Bahasa Inggris itu banyak digunakan oleh negara-negara di dunia
  • Bahasa Inggris itu keren dan gaul
  • Berbicara dengan Bahasa Inggris membuatmu terlihat intelek
  • Dan sebagainya, dan sebagainya

Namun yang menjadi fokus utama kenapa aku sangat menyarankan kamu untuk belajar Bahasa Inggris sampai di tingkat bisa mendengarkan orang lain berbahasa Inggris adalah akses ke semua literatur yang berbahasa Inggris. Terserah apakah itu literatur tentang ilmu pengetahuan, skill ataupun keterampilan, ataupun literatur akademik ilmiah. Terutama buat kamu yang suka mempelajari hal baru tentang apapun ataupun ingin menambah koleksi skill dan keterampilan kamu. Bisa mengakses literatur yang berisikan hal yang kamu inginkan sungguh akan mempercepat kamu mendapatkan apapun yang kamu mau. Mungkin suatu saat akan ada orang yang akan membagikan hal yang kamu inginkan dalam Bahasa Indonesia. Namun di saat kamu menunggu hal itu terjadi, orang lain yang bisa berbahasa Inggris sudah mendapatkan hal itu lebih dahulu.

You didn’t believe what I say ?

Aku tidak tahu apakah ini akan relate kepada dirimu atau tidak. Tetapi cobalah perhatikan satu contoh imajinatif yang aku buat ini.

Katakan ada dua orang si A dan si B. Si A bisa berbahasa Inggris, sedangkan si B tidak. Mereka berdua hendak mencari kerja di bidang programming. Anggaplah tingkat kemahiran programming mereka saat ini sama. Keduanya terus belajar dan mengasah skill mereka di bidang programming, bedanya Si A menggunakan literatur-literatur berbahasa Inggris. Contoh: di saat si B hanya belajar dari buku-buku dan situs-situs web yang berbahasa Indonesia, si A sebaliknya, dia belajar melalui buku-buku dan situs-situs yang berbahasa Inggris. Menurutku, ilmu tentang programming itu adalah ilmu yang begitu cepat berubah dari waktu ke waktu. Kenyataannya yang menemukan programming itu pada awalnya adalah orang yang berbahasa Inggris. Dia menuangkan dan membagikan ilmu tentang programming pada awalnya ke dalam bahasa Inggris. Lalu setelah kemudian orang Indonesia datang dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Sehingga dari sini kamu bisa menarik kesimpulan kalau ilmu tentang programming pasti lebih update yang dari versi Bahasa Inggris. Sehingga seiring berjalannya waktu, si A mendapatkan ilmu programming yang lebih up to date ketimbang si B dan menjadikan peluang si A mendapatkan pekerjaan di bidang programming itu lebih tinggi dibanding si B.

Bagaimana untuk kasus pekerjaan yang tidak berkecimpung dengan Bahasa Inggris ?

Well, aku tidak tahu dengan dirimu, tetapi untuk orang seperti diriku yang selalu ingin menguasai ataupun mempelajari hal baru entah apapun itu, aku selalu dipenuhi rasa haus akan pengetahuan. Mungkin ada kasus seperti kamu ingin mengetahui cara untuk merakit komputer, mengistall ulang komputer, memperbaiki komputer yang terkena virus ? Belajar tentang saham, investasi, atau cryptocurrency ? Belajar memasak resep-resep masakan luar negeri ? Mungkin kamu mau bikin usaha sampingan restoran dengan menu luar negeri ? Atau mau belajar tentang seni bela diri dan kebugaran jasmani ? Apapun itu. Besar kemungkinan sudah ada literasi yang berbahasa Inggris tentang hal-hal tersebut. Entah itu berupa tulisan di situs web, video yang menarik yang mudah dimengerti, ataupun forum komunitas yang interaktif yang siap berdiskusi tanya-jawab bersamamu ataupun berbagi pengalaman mereka tentang topik yang kamu ingin ketahui.

Mungkin ada dari kalian yang sudah nyaman dengan pekerjaan atau kehidupan kalian saat ini yang tidak berurusan sedikitpun dengan bahasa Inggris. Namun apakah kalian pernah berpikir untuk memperluas apa yang sudah kalian miliki saat ini ? Pekerjaan sampingan misalnya. Untuk mendapatkan skill dan keterampilan yang memadai tentang pekerjaan sampingan itu tentu jauh lebih cepat dan lebih mudah jika kalian memiliki akses ke literasi yang berbahasa Inggris. Misalnya kalian ingin mengisi waktu senggang kalian untuk hal yang lebih produktif seperti bikin vlog ataupun video edukasi. Nah, di luar sana sudah banyak sekali konten yang berisikan panduan untuk hal itu dalam bahasa Inggris. Mungkin untuk saat ini sudah ada yang membuatnya dalam bahasa Indonesia. Namun, seperti halnya programming yang sudah saya bahas tadi di atas, pastinya versi bahasa Inggrisnya lebih up to date.

T-tapi kan, Bahasa Inggris itu bahasa penjajah, dan kita seharusnya menjunjung tinggi Bahasa Indonesia

Benar, namun bukan berarti tidak mempelajari Bahasa Inggris sama sekali. Ingat, manusia itu makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Begitu pula negara Indonesia yang kita cintai ini. Kita butuh negara lain, kita butuh berhubungan dengan negara lain, kita butuh bertukar dagang dengan negara lain. Nah, di saat kita bisa membuat diri kita lebih baik dengan mempelajari hal lebih cepat dibanding orang lain karena kita bisa berbahasa Inggris. Di saat itu pula kita membuat Indonesia menjadi negara yang lebih baik sehingga membuat negara-negara lain ingin terus berhubungan dengan negara Indonesia. Tentu kamu ingin berkontribusi banyak hal untuk negara, bukan?

Walaupun faktanya bahasa Inggris itu bahasa kaum penjajah. Namun itu sudah berlalu dan menjadi sejarah. Bukankan kita sebaiknya move on dan melihat berbagai peluang yang ada di masa depan yang cerah ?

Memang sudah ada usaha untuk menjadikan satu bahasa internasional yang bersifat netral. Bahasa Esperanto contohnya, bahasa buatan yang tidak pernah menjadi bahasa ibu bangsa manapun sebelumnya. Namun karena Bahasa Inggris sudah terlebih dahulu menjadi lingua franca secara internasional, membuat Bahasa Inggris sulit tergantikan. Aku sendiri tidak yakin kalau Esperanto akan menggantikan bahasa Inggris sebagaimana bahasa Inggris saat ini.

Not conviced yet ?

Tidak masalah. Tulisan ini juga bukan untuk meyakinkanmu agar mau belajar Bahasa Inggris. Namanya juga random, ini hanyalah hal yang terlintas dipikiranku dan ingin aku tuangkan di sini. Aku sendiri sudah merasakan banyak manfaat dari Bahasa Inggris. Aku tidak bekerja di luar negeri, namun pekerjaanku sebagai programmer memang membuatku mau tak mau harus bisa berbahasa Inggris. Aku sendiri belum pernah melakukan tes TOEFL sampai tulisan ini dibuat, namun kemampuan bahasa Inggrisku saat ini sampai di tingkat di mana aku bisa menonton dan mendengarkan video-video dalam bahasa Inggris sebagaimana aku bisa menonton dan mendengarkan video-video dalam bahasa Indonesia. Kalau untuk kemampuan berbicara, aku sendiri belum begitu pede dengan kemampuanku namun aku yakin aku bisa, hanya saja aku belum ada kesempatan because, well, obviously aku belum punya alasan untuk melakukannya. Tidak ada bule juga yang mau random berbicara denganku hanya agar aku bisa melatih kemampuanku berbicara bahasa Inggris.

Okay then, how do I start learning ?

Kalau kamu mulai ada keyakinan ataupun ingin mencoba belajar bahasa Inggris di lain waktu, aku akan memberikan cara yang aku gunakan berdasarkan pengalamanku pribadi. Aku asumsikan kamu mengikuti pendidikan formal di Indonesia. Kalau aku tidak salah, Bahasa Inggris seharusnya sudah diajarkan sejak dini dari tingkat Sekolah Dasar. Namun, kalaupun kamu belum begitu yakin, cobalah terlebih dahulu belajar sampai ke tingkat di mana kamu bisa membaca tulisan berbahasa Inggris sebagaimana kamu bisa membaca tulisan yang berbahasa Indonesia. Lalu kemudian untuk kemampuan mendengarkan, aku akan memberitahukan bagaimana aku bisa melakukannya, soalnya aku tidak begitu mengerti cara lainnya. Pada awalnya aku menonton video-video bahasa Inggris menggunakan subtitle (takarir) yang berbahasa Inggris juga. Terlihat aneh ? Bagiku tidak masalah. Tujuannya adalah agar aku terbiasa mendengarkan maksud dari ucapan orang yang berbahasa Inggris. Karena bahasa Inggris tidak seperti bahasa Indonesia di mana apa yang diucapkan itu sama dengan apa yang ditulis. Buat kita orang Indonesia, itu adalah salah satu kesulitan terbesar dalam mempelajari bahasa Inggris. Bayangkan saja, ditulis one tetapi dibaca wan. Nah, menonton dan mendengarkan video bahasa Inggris dengan subtitle (takarir) bahasa Inggris membuat membuat kita terbiasa dengan suara-suara bahasa Inggris. Perlahan-lahan sampai kamu bisa menonton dan mendengarkan video bahasa Inggris tanpa menggunakan subtitle (takarir) sama sekali.

comments powered by Disqus